ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Psikologi pekembangan
Nama kelompok:
Abdur rohkim
Dwi
pusparini
Jahratul majida
Nur
afifah
Widia
Yulianti
putri
TEORI-TEORI
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Kumpulan
fakta yang di ikat oleh suatu hukum tertentu akan menjadi pandangan yang
berlaku umum Kemudian di sebut sebagai teori.Suatu teori harus memenuhi
syarat-syarat formal (MILLER;1989) Yaitu:
Teori-teori psikologi perkembangan yang dapat membantu memahami perkembangan manusia, khususnya tingkah laku manusia yaitu:
Mekanisme Pertahanan Diri
Bahaya yang dating dari Id dan lingklungan
dapat menimbulkan kecemasan, oleh karena itu sedapat mungkin ego dapat
mengatasi secara realistis dengan menggunakan kemampuan dan keteramp[ilan
pemecahan masalah yang dimiliki. Apabila bahaya itu berlebihan dan mengancam
ego, maka dipergunakan mekanisme pertahanan diri.
Mekanisme pertahanan
diri yang lazim digunakan adalah:
1) Regresi
2) Proyeksi
3) Reaksi formasi
4) Represi
5) Sublimasi
6) Fiksasi
Freud berpendapat bahwa dalam perkembangan
manusia terdapat dua hal pokok yaitu:
Bahwa tahun-tahun awal kehidupan
memegang peranan penting bagi pembentukan kepribadian.
Bahwa perkembangan manusia meliputi
tahap-tahap psikoseksual:
- Tahap
oral ( sejak lahir hingga 1tahun )
- Tahap anal
( usia 1-3 tahun )
- Tahap phalik ( usia 3-5 tahun)
- Tahap laten ( usia 5 – awal
pubertas)
- Tahap
genital ( masa remaja)
Tingkat perkembangan
kognitif
Tingkat
perkembangan kognitif manusia terdiri dari empat metode, yaitu :
1). Periode
sensori motor ( + sejak lahir hingga usia 2 tahun )
2).
Periode praoperasional ( + usia 2 tahun hingga 7 tahun )
3).
Periode operasional konkret ( + usia 7 tahun hingga 11 tahun )
4).
Periode operasional formal ( + usia 11 tahun hingga 15 tahun )
Proses tersebut kemudian
menjadi dasar bagi munculnya tingkah laku yang sesuai dengan apa yang
telah diamati (Gunarsa, 1981). Individu mengamati perilaku tertentu melalui
empat fase seperti yang dikemukakan oleh Bandura (1973), Gunarsa (1981), dan
Gage dan Berliner (1984) sebagai berikut :
a. Fase
memperhatikan (attention)
b.
Fase menyimpang (retention)
c. Fase
mereproduksi (reproduction)
d.
Fase motivasi (motivation)
Beberapa
pendapat para ahli tentang perspektif humanistik
a.
Abraham Maslow
Berbeda dengan psikolog
yang biasanya berkutat dengan masalah-masalah psikologis yang diderita oleh
para klien, perhatian Maslow malah lebih ditujukan kepada orang-orang yang
sehat secara mental. Maslow (1968, dalam Berger 1983 : 42) menyatakan bahwa
“sifat manusia tidaklah seburuk seperti apa yang dipikirkan selama ini, dan
sebaiknya kita bertolak dari sudut pandangan bahwa sebagian besar manusia
adalah sehat”.
Maslow beranggapan bahwa
manusia bukanlah hanya sekedar salah satu jenis binatang, melainkan adalah
makhluk yang lebih tinggi derajatnya.
Manusia dapat menerima
dirinya seperti apa adanya dan menikmati hidup, termasuk pada waktu mengalami
saat-saat yang membahagiakan yang disebut Maslow sebagai pengalaman puncak
yaitu apabila seseorang merasa hidup dalam harmoni dengan Tuhan, alam, dan atau
manusia lainnya
b. Carl
Rogers
Rogers setuju dengan
Maslow yang menyatakan bahwa semua orang, bahkan juga kanak-kanak, selalu
berusaha untuk mengaktualisasikan potensi mereka atau dengan perkataan Rogers
mencoba menjadi manusia yang berfungsi penuh ( a fully functioning human being)
(Rogers, 1981 dalam Berger 1983 ; 44). Rogers
percaya bahwa setiap manusia mempunyai suatu ideal self atau jati diri
yang ideal, yaitu keinginan diri untuk menjadi seseorang yang sesuai dengan
harapan idealnya sendiri. Orang yang sehat selalu berusaha sekuat tenaga untuk
menjadi sedekat mungkin dengan jati diri yang ideal tersebut. Hal ini dapat
dicapai dengan dua cara. Pertama, dengan cara meningkatkan mutu jati diri yang
nyata ada (real self) dan kedua, dengan cara memodifikasi jati diri yang ideal
itu agar dapat mencakup berbagai variasi emosi dan perilaku sehingga dapat
menjadi seseorang yang lebih jujur dan realistic.
Thank you!
www.themegallery.com