DEUTEROMYCOTA
DISUSUN OLEH:
Arini Ulfa Hidayah
Diani Purbandari
Dwi Pusparini
Grendy Utama
Widia Andiani Wijaya
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
JAKARTA
2013
I.
PENGERTIAN
Jamur Deuteromycota
Jamur Deuteromycota
adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap
seksualnya. Oleh karena itu, jamur Deuteromycota merupakan jamur yang tidak
sempurna (jamur imperfeksi). Telah dibahas sebelumnya bahwa jamur yang
reproduksi seksualnya menghasilkan askus digolongkan Ascomycota dan yang
menghasilkan basidium digolongkan Basidiomycota. Akan tetapi, belum semua jamur
yang dijumpai di alam telah diketahui cara reproduksi seksualnya. Terdapat
kira-kira 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
Akibatnya, ilmuwan tidak dapat memasukkannya ke dalam Zygomycota, Ascomycota,
atau Basidiomycota. Jamur yang demikian, untuk sementara waktu digolongkan
Deuteromycota atau “jamur tak tentu” atau disebut juga jamur tidak sempurna.
Jadi, Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sesungguhnya atau bukan takson.
Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamur ini yang diketahui
reproduksi seksualnya, maka akan dimasukkan ke dalam Zygomycota, Ascomycota,
atau Basidiomycota. Jika menghasilkan askus akan dimasukkan ke dalam
Ascomycota, dan jika menghasilkan basidium akan digolongkan Basidiomycota.
A.
Macam-macam
konidia pada Deuteromycota :
·
Amerosporae :
Konidia
bersambung-sambung, dapat serupa bola kecil, dapat serupa telur, dapat
memanjang atau pendek dan silindrik.
·
Allantosporae
:
Konidia
silindrik, melengkung, bening sampai pucat.
-
Hyalossporae
: konidia bening
-
Phaeosporae :
konidia berwarna
·
Didymosporae
:
Konidia
serupa telur atau sedikit memanjang, bersekat satu
-
Hyalodidymae
: konidia bening
-
Paeodidymae
: konidia berwarna
·
Phragmagsporae
:
Konidia
memanjang, bersekat melintang dua atau lebih
-
Hyalopharagmiae
: konidia bening
-
Phaeophragmiae : konidia berwarna
·
Dictyosporae
:
Konidia
serupa telur atau memanjang,bersekat melintang dan membujur
-
Hyalodictyae : Konidia bening
-
Phaeodictyae : konidia berwarna
·
Scolecosporae
:
Konidia
serupa banang atau cacing, bersambung-sambungan atau bersekat;bening atau
berwarna
·
Helicosporae
:
Konidia
silindrik serupa spiral,bersambung-sambungan atau bersekat;bening atau
berwarna.
·
Staurosporae :
Konidia
serupa binatang,bersambung-sambungan
atau bersekat;bening atau berwarna
B.
Ciri-ciri Deuteromycota
- Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
- Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup
saprofit pada sampah
- Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual
belum diketahui.
- Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan
penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya
C.
Klasifikasi
Deuteromycota
C.1. ORDO-KHUSUS
SPHAEROPSIDALES
Ordo khusus
ini dibagi atas 4 famili khusus, yaitu :
1. Sphaeropsidaceae dengan
ciri-ciri :
-
piknidium berwarna gelap, agak keras
atau seperti belulang, berstroma, kebanyakan berlubang.
2. Zythiaceae demgam
ciri-ciri :
-
Piknidium berwarna cerah, lunak
seperti lilin
3. Leptostromataceae dengan
ciri-ciri :
-
Paknidium serupa perisai atau pipih
memanjang
4. Exipulaceae dengan
ciri-ciri :
-
Piknidium yang dewasa serupa mangkuk
C.1.1. FAMILI-KHUSUS SPHAEROPSIDECEAE
Hidup sebagai
saproba tetapi banyak juga yang merupakan parasit pada tumbuhan dan meyebabkan
penyakit yang ganas.
·
yang tergolong Hyalosporae ialah phoma (parasit pada kobis), phyllosticta,
phomopsis (parasit pada Conifera).Beberapa Phomopsis
yang telah diketahui fase
generatifnya ternyata dapat digolongkan sebagai Diaporthem (Pyrenomycetes).
·
yang tergolong Phaesporae ialah
Sphaeropsis (parasit pada buah apel), Coniothyrium (parasit pada banyak tanaman
budidaya), Hendersonia.
·
Yang tergolong Scolecosporae ialah Septoria
(parasit pada tomat,seledri)
C.1.2 FAMILI-KHUSUS ZYTHIACEAE
Spesies-spesies dari famili yang
cukup besar ini terdapat beberapa spesies yang hidup sebagai parasit pada
serangga. Piknidium lunak,berwarna cerah,ada yang tanpa stroma,ada pula yang
dengan stoma.
Zythia
fragariae adalah parasit pada tanaman “strawberry” di inggris dan,Prancis. Zythia ini telah diketahui cara
pembangbiakan generatifnya yang kemudian diberi nama Gnomonia fragariae (Pyrenomycetes).
C.2 ORDO-KHUSUS
MELANCONIALES
Ordo khusus ini terdiri atas satu
famili khusus yaitu Melanconiaceae.Banyak spesias yang masuk famili khusus ini
yang merupakan parasit yang menyebabkan penyakit tumbuhan yang terkenal yang
terkenal sebagai antraknosis.
Aservuli
tersusun dibawah epidermis tumbuhan
inangnya. Epidermis pecah apabila konidia telah dewasa. Konidia kluar berupa
percikan berwarna putih ,kuning,jingga,hitam atau warna lain sesuai dengan
pigmen yang dikandung konidia.Melanconiales yang konidianya cerah (Hyalosporae)
ialah Gloesporium dan Colletotrichum, keduanya mempunyai
konidia yang memanjang dengan penciutan ditengah.Melanconiales yang konidianya berwarna (Phaeosporae), Melanconium fuligenium merupakan contoh
parasit yang menyerang buah anggur.
Diantara Melanconiales yang
konidianya cerah serta bersekat ( Hyalodidymae) contohnya ialah Marssonina, parasit pada berbagai
tumbuhan, dan Diplocarpon yang
menyebabkan bercak-bercak hitam pada bunga mawar. Dan Melanconiales yang
konidianya serupa benang yaitu Cylindrosporium,
parasit pada apel.
C.3
ORDO-KHUSUS MONILIALES
Ordo khusus
ini adalah ordo yang paling besar diantara ordo-ordo khusus yang lain dari
Deuteromycetes. Moniliales merupakan parasit dan patogen pada tumbuhan,hewan
dan manusi. Diantara spesies-spesies itu mempunyai manfaat bagi
perusahaan,misalnya Penicillum dan Aspergilus yang tidak membentuk
kleistotesium.
C.3.1 F AMILI
KHUSUS CRYPTOCOCCACEAE
Famili
khusus ini mencangkup beberapa pseudo-ragi, genus-khusus Cryptococcus,Torulopsis,Brettanomyces dan juga beberapa spesies
mirip ragi, yaitu genus-khusus Candida
dan genus-khusus Trichosporon. Kedua
spesias yang mirip ragi tersebut dapat membentuk miselium. Diantara
spesies-spesies dari Candida,Cryptococus,Torulopsis
ada kemampuan mengadakan fermentasi hingga terbentuk alkohol.Tetapi, banyak
juga yang patogen pada manusia.
Kriptokokosis
di paru-paru atau di otak merupakan penyakit dalam yang serius, penyebabnya
ialah Cryptococcus neoformans. Kandidiasis juga suatu penyakit yang
serius yang hinggap pada manusia sebagai penyakit dalam. Rhodotorula banyai dijumpai sebagai kontaminan yang mempunyai
pigmen merah. Trichosporon beigeli
dapat menyebabkan trikosporiasis pada janggut dan kumis.
C.3.2. FAMILI KHUSUS MONILICEAE
Famili-khusus
Moniliaceae adalah yang terbesar diantara kelima famili ordo-khusus Moniliales.
Penicillium dan Aspergillus hanya mempunyai fase vegetatif (fase konidia) saja.
Selanjutnya fase vegetatif dari Earysiphaceae (misalnya oidium),fase vegetatif
dari Monilinia ( yaitu Monilia), fase
vegetatif dari Botryotina ( yaitu Botrytis) tercakup dalam famili khusus
Moniliaceae ini.
Genus-genus khusus yang lain ialah :
·
Verticillium , mempunyai
konidia kecil tak berwarna penyebab penyakit layu pada banyak tumbuhan.
·
Trichothecium roseum, penyebab busuk merah pada apel
·
Dactylella, parasit
pada nematoda
·
Harposporium,
menghasilkan konidia lekat. Dia melekat pada sebangsa belut tumbuh menjadi
miselium yang menghisap mangsanya.
Genus-khusus
yang menyebabkan penyakit kulit pada manusia dinamai Dermatofita.Beraneka
bentuk panu dan borok pada kulit disebabkan oleh Trichophyton,Microsporum,Epidermophyton,Keratomyces dll. Disamping
itu yang menyebabkan penyakit pada alat-alat pernafasan atau di alat-alat pencernaan manusia,
Blastomyces,Histoplasma,Geotrichum,Sporotrichum.
C.3.3 FAMILI KHUSUS DEMATIACEAE
Jamur-jamur
ini mempunyai konidiofor dan konidia yang berwarna. Kadang-kadang hanya
konidiofor atau hanya konidianya sajalah yang berwarna. Dematiaceae hidup
sebagai saprofit, akan tetapi ada juga yang sebagai saprofit pada tumbuhan,
pada hewan atau pada manusia. Beberapa contoh yang hidup sebagai parasit:
·
Hormodendrum, konidiofor
bercabang,kecil-kecil bulat atau bulat telur,sebagai kontaminan dan sebagai
penyebab penyakit kulit pada manusia. Jamur ini ditemukan pada anggota badan
tumbuh semacam kutil-kutil yang
permukaannya kasar yang terkenal sebagai Kromoblastomikosis.
·
Cladosporium , konidia bersel-dua
dan berwarna gelap, sebagai saprofit pada bagian-bagian yang sudah mati dari
suatu tumbuhan. Ada juga yang menjadi parasit pada daun tomat atau pada buah “peacan”.
·
Helminthosporium, konidia bersel
banyak (Pragmosporae). yang sering ditemukan fase generatifnya, dan sebagai
jamur sempurna Pyrenophora (ascomycetes)
sebagai parasit pada padi-padian.
·
Alternaria, konidia agak besar
dengan persekatan agak lurus satu sama lain (Dictyosporae) ditemukan
dimana-mana sebagai kontaminan dan sebagai parasit pada banyak tumbuhan
·
Cercospora, sama halnya dengan
alternaria ditemukan diman-mana, diantaranya sebagai parasit pada tumbuhan juga
pada manusia.
C.3.4 FAMILI KHUSUS STILBELLACEAE
Kebanyakan Stilbellaceae adalah
saproba. Graphium menghasilkan warna biru pada kayu-kayuan. Fasse sempurna dari
Graphium yang telah ditemukan disebut Ceratocystis.Konidium pada Graphium terhimpun
menjadi sinema.
C.3.5 FAMILI KHUSUS TUBERCULARIACEAE
Konidiofor dari Tuberculariaceae
terhimpun sebagai sporodokium. Yang hidup sebagai saproba, meskipun banyak juga
yang sebagai penyebab pada berbagai macam tumbuhan. Fusarium, jamur yang terkenal
ini dapat ditemukan dimana-dimana sebagai saproba akan tetapi juga sebagai
parasit. Fusarium menghasilkan dua macam konidia, yaitu makronidia yang
panjang-panjang melengkung serta meruncing
dikedua ujung seperti bulan sabit dan mikronidia yang pendek-pendek dan
lurus.Banyak juga ditemukan jamur lain ialah Tubercularia dengan sporodokium
serupa payung kecil. Volutella dengan hifa-hifa kaku (seta) ditengah-tengah
sporokodiumsebagai penyebab busuk kering pada apel.
C.4
ORDO-KHUSUS MYCELIA STERILIA
Dalam ordo-khusus ini yang terkenal
ialah Rhizoctonia solani, yaitu Pellicularia filamentosa yakni suatu
Basidiomycota. Sclerotium banyak menghasilkan sklerotium kecil berwarna hitam
yang menempel pada miselium putih seperti kapas. Sclerotium merupakan parasit pada
bawang putih,bawang merah dan sebagainya.
D.
Reproduksi:
Reproduksi SEKSUAL Belum diketahui . Reproduksi jamur
ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur
Ascomycota.
E.
Siklus hidup:
Siklus hidup Reproduksi aseksual dengan menghasilkan
konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor . Kemungkinan
jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur yang tergolong Ascomycocetes ke
Basidiomicetes akan tetapi tidak dapat diketahui hubungannya.
F.
Habitat:
deuteromycota dapat hidup dilingkungan asam, misalnya
pada buah yang asam. Jamur deuteromycota juga dapat hidup pada lingkungan
dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Jamur yang hidup
bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak dapat hidup di Habitat Jamur
deuteromycota hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada didarat
(terestrial) dan ditempat-tempat yang lemba b dan h idupnya saprofit. Meskipun demikian
banyak pula jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme
dilaut atau air tawar. Jamur habitat yang ekstrim, misalnya gurun, gunung
salju, dan kutub. Jenis jamur lainnya dapat hidup pada tubuh organisme lain
secara parasit maupun simbiosis.
G.
Peran Deuteromycota:
Peran Deuteromycota juga ada yang bermanfaat, yaitu
Aspergillus . Aspergillus ada yang telah memasukkannya kedalam Ascomycota ,
akan tetapi ada pula yang memasukkannya kedalam Deuteromycota . Aspergillus
bersifat saprofit dan terdapat dimana-mana, baik di negara tropis maupun
subtropis. Aspergillus itu hidup pada makanan, sampah, kayu, dan pakaian. Hifa
Aspergillus bercabang-cabang. Pada hifa Aspergillus tertentu muncul konidior
(pembawa konidia) yang memiliki konidiaspora yang tumbuh radial pada
konidiofor. Dan tidak hanya Aspergillus tapi banyak sekali jamur yang tidak
sempurna (fungi imperfect) dan yang merusak / meyerang penyakit ini pada
manusia , hewan dan tanaman budidaya .
1.
Jamur yang menguntungkan:
ü Jamur
menguntungkan dalam bidang pangan :
a.
Volvariella volvacea (jamur merang)
berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b.
Rhizopus oryzae , R. Olygosporus,
dan R. Stolonifer, berguna dalam pembuatan tempe
c.
Neurospora sitophila dan N.
intermedia berpern dalam pembuatan oncom merah
d.
Pleurotus sp . (jamur tiram) sebagai
bahan pangan
e.
Saccharomyces cerevisiae dan
Saccharomyces ovale berguna dalam pembuatan tape, alkhohol dan roti .
f.
Saccharomyces sake berguna dalam
pembuatan sake
g.
Aspergillus oryzae berguna untuk
melunakkan adonan roti
h.
Aspergillus wentii berguna dalam
pembuatan kecap , tauco, dan asam oksalat
i.
Aspergillus niger untuk fermentasi
asam sitrat
j.
Penicellium camemberti untuk
pembuatan keju
k.
Penicellium roqueforti untuk
pembuatan keju
ü Jamur menguntungkan
dalam bidang kedokteran
a.
Jamur Kuping Hitam kering /
Auricularia polytricha . jamur kuping berkhasiat membantu
melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Mengurangi penyumbatan pada
pembuluh darah , dan bagus sebagai anti oksidant penangkal Radikal bebas ,
pencegah timbulnya kanker a. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil
antibiotik
b.
Penicillium chrysogenum berguna
sebagai penghasil antibiotik
ü Jamur menguntungkan Bidang lingkungan :
Bidang lingkungan Jamur dapat membantu mengembalikan
kesuburan tanah, sebagai organisme pengurai. Higroporus dan Lycoperdon perlatum
berguna sebagai dekomposer. Jamur yang mampu merombak polimer plastiknya yaitu
jamur Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp. Sedangkan jamur yang mampu
merombak dan menggunakan sumber C dari plasticizers (senyawa lain penyusun
plastik) yaitu jamur Aspergillus niger, A. Versicolor, Cladosporium sp.,
Fusarium sp., Penicillium sp., Trichoderma sp., Verticillium sp., dan khamir
Zygosaccharomyces drosophilae , serta Saccharomyces cerevisiae. Hilangnya
plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya rentang meningkat
dan daya ulur berkurang Jamur yang termasuk entomophagus dapat
digunakan untuk mengendalikan hama, contoh Metarhizium anisopliae dapat
digunakan untuk mengendalikan kumbang Rhinoceros dan belalang cokelat.
Beauveria bassiana untuk mengendalikan kumbang kentang Nomurea rilevi untuk
mengendalikan lepidoptera. Paecylomyces lilacinus dan Gliocladium roseum dapat
digunakan untuk mengendalikan nematoda.
2.
Jamur merugikan:
Jamur
merugikan Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian Phytophthora
inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang. Phytophthora
nicotianae penyakit pada tembakau. Phytophthora faberi penyakit pada karet.
Phytium sp. sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
Plasmopora viticola penyebab penyakit embun tepung pada tanaman Jamur
Cercospora nicotinae menginfeksi tanaman melalui mulut daun tembakau (stomata).
Untuk dapat berkecambah konidia membutuhkan air. Konidia dapat disebarkan
melalui angin ataupun percikan air. Sporulasi jamur pada permukaan daun terjadi
pada suhu 18 – 27°C. Pada Hewan a. Saprolegnia sebagai
parasit pada tubuh organisme air. b. Aspergillus fumigatus , menyebabkan
penyakit paru-paru burung (aspergilosis).
Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian
Albugo merupakan
parasit pada tanaman pertanian Alternaria , penyebab busuk pada tanaman
budidaya , tomat dan kentang . Fusarium , menyerang tanaman kubis , tomat ,
padi pisang dll . Helminthosporium oryzae , merusak kecambah dan menyerang
buah-buahan sehingga menimbulkan noda-noda pada daun inang dan buah yang
terserang berwarna hitam .
Jamur merugikan pada manusia:
Jamur
merugikan Pada Manusia Aspergillus nidulans & Aspergillus niger menyebabkan
penyakit pada telinga (otomikosis). Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan
pada manusia. Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).
Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus , penghasil racun oflaktoksin ,
Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.
Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
Aspergillus Flavus Ada pula Aspergillus parasit yang menimbulkan penyakit
Aspergillosis yang menyerang paru-paru terhadap manusia . Aspergillus Rumigatus
adalah penyebab infeksi saluran pernapasan manusia . Tinea versicolor, yaitu
penyebab penyakit panu pada kulit. Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada
kurap , rambut dan kuku. Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit
pada kaki atlet . Epidermophyton , Mikrosporium , & Trighophyton , ketiga
jamur ini penyebab penyakit kurap .