Kamis, 23 Januari 2014

DEUTEROMYCOTA



DEUTEROMYCOTA


DISUSUN OLEH:
Arini Ulfa Hidayah
Diani Purbandari
Dwi Pusparini
Grendy Utama
Widia Andiani Wijaya


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JAKARTA
2013
I.                PENGERTIAN
Jamur Deuteromycota
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Oleh karena itu, jamur Deuteromycota merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi). Telah dibahas sebelumnya bahwa jamur yang reproduksi seksualnya menghasilkan askus digolongkan Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolongkan Basidiomycota. Akan tetapi, belum semua jamur yang dijumpai di alam telah diketahui cara reproduksi seksualnya. Terdapat kira-kira 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibatnya, ilmuwan tidak dapat memasukkannya ke dalam Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Jamur yang demikian, untuk sementara waktu digolongkan Deuteromycota atau “jamur tak tentu” atau disebut juga jamur tidak sempurna. Jadi, Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sesungguhnya atau bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamur ini yang diketahui reproduksi seksualnya, maka akan dimasukkan ke dalam Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Jika menghasilkan askus akan dimasukkan ke dalam Ascomycota, dan jika menghasilkan basidium akan digolongkan Basidiomycota.
Ciri-ciri Jamur Deuteromycota (Jamur Imperfeksi)
A.    Macam-macam konidia pada Deuteromycota :
·         Amerosporae :
Konidia bersambung-sambung, dapat serupa bola kecil, dapat serupa telur, dapat memanjang atau pendek dan silindrik.
·         Allantosporae :
Konidia silindrik, melengkung, bening sampai pucat.
-          Hyalossporae : konidia bening
-          Phaeosporae : konidia berwarna
·         Didymosporae :
Konidia serupa telur atau sedikit memanjang, bersekat satu
-          Hyalodidymae : konidia bening
-          Paeodidymae : konidia berwarna
·         Phragmagsporae :
Konidia memanjang, bersekat melintang dua atau lebih
-          Hyalopharagmiae : konidia bening
-          Phaeophragmiae  : konidia berwarna

·         Dictyosporae :
Konidia serupa telur atau memanjang,bersekat melintang dan membujur
-          Hyalodictyae  : Konidia bening
-          Phaeodictyae  : konidia berwarna
·         Scolecosporae :
Konidia serupa banang atau cacing, bersambung-sambungan atau bersekat;bening atau berwarna
·         Helicosporae :
Konidia silindrik serupa spiral,bersambung-sambungan atau bersekat;bening atau berwarna.
·         Staurosporae :
Konidia serupa binatang,bersambung-sambungan atau bersekat;bening atau berwarna

B.      Ciri-ciri Deuteromycota
  • Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
  • Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
  • Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
  • Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya
C.    Klasifikasi Deuteromycota

C.1. ORDO-KHUSUS SPHAEROPSIDALES
Ordo khusus ini dibagi atas 4 famili khusus, yaitu :
1.      Sphaeropsidaceae dengan ciri-ciri :
-          piknidium berwarna gelap, agak keras atau seperti belulang, berstroma, kebanyakan berlubang.
2.      Zythiaceae demgam ciri-ciri :
-          Piknidium berwarna cerah, lunak seperti lilin
3.      Leptostromataceae dengan ciri-ciri :
-          Paknidium serupa perisai atau pipih memanjang
4.      Exipulaceae dengan ciri-ciri :
-          Piknidium yang dewasa serupa mangkuk
C.1.1. FAMILI-KHUSUS SPHAEROPSIDECEAE
Hidup sebagai saproba tetapi banyak juga yang merupakan parasit pada tumbuhan dan meyebabkan penyakit yang ganas.
·         yang tergolong Hyalosporae ialah phoma (parasit pada kobis), phyllosticta, phomopsis (parasit pada Conifera).Beberapa Phomopsis yang telah diketahui  fase generatifnya ternyata dapat digolongkan sebagai Diaporthem (Pyrenomycetes).
·         yang tergolong Phaesporae ialah Sphaeropsis (parasit pada buah apel), Coniothyrium (parasit pada banyak tanaman budidaya), Hendersonia.
·         Yang tergolong Scolecosporae ialah Septoria (parasit pada tomat,seledri)
C.1.2 FAMILI-KHUSUS ZYTHIACEAE
            Spesies-spesies dari famili yang cukup besar ini terdapat beberapa spesies yang hidup sebagai parasit pada serangga. Piknidium lunak,berwarna cerah,ada yang tanpa stroma,ada pula yang dengan stoma.
            Zythia fragariae adalah parasit pada tanaman “strawberry” di inggris dan,Prancis. Zythia ini telah diketahui cara pembangbiakan generatifnya yang kemudian diberi nama Gnomonia fragariae (Pyrenomycetes).
C.2 ORDO-KHUSUS MELANCONIALES
            Ordo khusus ini terdiri atas satu famili khusus yaitu Melanconiaceae.Banyak spesias yang masuk famili khusus ini yang merupakan parasit yang menyebabkan penyakit tumbuhan yang terkenal yang terkenal sebagai antraknosis.
            Aservuli tersusun dibawah epidermis  tumbuhan inangnya. Epidermis pecah apabila konidia telah dewasa. Konidia kluar berupa percikan berwarna putih ,kuning,jingga,hitam atau warna lain sesuai dengan pigmen yang dikandung konidia.Melanconiales yang konidianya cerah (Hyalosporae) ialah Gloesporium dan Colletotrichum, keduanya mempunyai konidia yang memanjang dengan penciutan ditengah.Melanconiales  yang konidianya berwarna (Phaeosporae), Melanconium fuligenium merupakan contoh parasit yang menyerang buah anggur.
            Diantara Melanconiales yang konidianya cerah serta bersekat ( Hyalodidymae) contohnya ialah Marssonina, parasit pada berbagai tumbuhan, dan Diplocarpon yang menyebabkan bercak-bercak hitam pada bunga mawar. Dan Melanconiales yang konidianya serupa benang yaitu Cylindrosporium, parasit pada apel.
C.3 ORDO-KHUSUS MONILIALES
Ordo khusus ini adalah ordo yang paling besar diantara ordo-ordo khusus yang lain dari Deuteromycetes. Moniliales merupakan parasit dan patogen pada tumbuhan,hewan dan manusi. Diantara spesies-spesies itu mempunyai manfaat bagi perusahaan,misalnya Penicillum dan Aspergilus yang tidak membentuk kleistotesium.
C.3.1 F            AMILI KHUSUS CRYPTOCOCCACEAE
Famili khusus ini mencangkup beberapa pseudo-ragi, genus-khusus Cryptococcus,Torulopsis,Brettanomyces dan juga beberapa spesies mirip ragi, yaitu genus-khusus Candida dan genus-khusus Trichosporon. Kedua spesias yang mirip ragi tersebut dapat membentuk miselium. Diantara spesies-spesies dari Candida,Cryptococus,Torulopsis ada kemampuan mengadakan fermentasi hingga terbentuk alkohol.Tetapi, banyak juga yang patogen pada manusia.
            Kriptokokosis di paru-paru atau di otak merupakan penyakit dalam yang serius, penyebabnya ialah Cryptococcus neoformans. Kandidiasis juga suatu penyakit yang serius yang hinggap pada manusia sebagai penyakit dalam. Rhodotorula banyai dijumpai sebagai kontaminan yang mempunyai pigmen merah. Trichosporon beigeli dapat menyebabkan trikosporiasis pada janggut dan kumis.
C.3.2. FAMILI KHUSUS MONILICEAE
Famili-khusus Moniliaceae adalah yang terbesar diantara kelima famili ordo-khusus Moniliales. Penicillium dan Aspergillus hanya mempunyai fase vegetatif (fase konidia) saja. Selanjutnya fase vegetatif dari Earysiphaceae (misalnya oidium),fase vegetatif dari Monilinia ( yaitu Monilia), fase vegetatif dari Botryotina ( yaitu Botrytis) tercakup dalam famili khusus Moniliaceae ini.
            Genus-genus khusus yang lain ialah :
·         Verticillium , mempunyai konidia kecil tak berwarna penyebab penyakit layu pada banyak tumbuhan.
·         Trichothecium roseum, penyebab busuk merah pada apel
·         Dactylella, parasit pada nematoda
·         Harposporium, menghasilkan konidia lekat. Dia melekat pada sebangsa belut tumbuh menjadi miselium yang menghisap mangsanya.
Genus-khusus yang menyebabkan penyakit kulit pada manusia dinamai Dermatofita.Beraneka bentuk panu dan borok pada kulit disebabkan oleh Trichophyton,Microsporum,Epidermophyton,Keratomyces dll. Disamping itu yang menyebabkan penyakit pada alat-alat pernafasan  atau di alat-alat pencernaan  manusia, Blastomyces,Histoplasma,Geotrichum,Sporotrichum.
C.3.3 FAMILI KHUSUS DEMATIACEAE
Jamur-jamur ini mempunyai konidiofor dan konidia yang berwarna. Kadang-kadang hanya konidiofor atau hanya konidianya sajalah yang berwarna. Dematiaceae hidup sebagai saprofit, akan tetapi ada juga yang sebagai saprofit pada tumbuhan, pada hewan atau pada manusia. Beberapa contoh yang hidup sebagai parasit:
·         Hormodendrum, konidiofor bercabang,kecil-kecil bulat atau bulat telur,sebagai kontaminan dan sebagai penyebab penyakit kulit pada manusia. Jamur ini ditemukan pada anggota badan tumbuh semacam kutil-kutil  yang permukaannya kasar yang terkenal sebagai Kromoblastomikosis.
·         Cladosporium , konidia bersel-dua dan berwarna gelap, sebagai saprofit pada bagian-bagian yang sudah mati dari suatu tumbuhan. Ada juga yang menjadi parasit pada daun tomat  atau pada buah “peacan”.
·         Helminthosporium, konidia bersel banyak (Pragmosporae). yang sering ditemukan fase generatifnya, dan sebagai jamur sempurna  Pyrenophora (ascomycetes) sebagai parasit pada padi-padian.
·         Alternaria, konidia agak besar dengan persekatan agak lurus satu sama lain (Dictyosporae) ditemukan dimana-mana sebagai kontaminan dan sebagai parasit pada banyak tumbuhan
·         Cercospora, sama halnya dengan alternaria ditemukan diman-mana, diantaranya sebagai parasit pada tumbuhan juga pada manusia.
C.3.4 FAMILI KHUSUS STILBELLACEAE
            Kebanyakan Stilbellaceae adalah saproba. Graphium menghasilkan warna biru pada kayu-kayuan. Fasse sempurna dari Graphium yang telah ditemukan disebut Ceratocystis.Konidium pada Graphium terhimpun menjadi sinema.
C.3.5 FAMILI KHUSUS TUBERCULARIACEAE
            Konidiofor dari Tuberculariaceae terhimpun sebagai sporodokium. Yang hidup sebagai saproba, meskipun banyak juga yang sebagai penyebab pada berbagai macam tumbuhan. Fusarium, jamur yang terkenal ini dapat ditemukan dimana-dimana sebagai saproba akan tetapi juga sebagai parasit. Fusarium menghasilkan dua macam konidia, yaitu makronidia yang panjang-panjang melengkung serta meruncing  dikedua ujung seperti bulan sabit dan mikronidia yang pendek-pendek dan lurus.Banyak juga ditemukan jamur lain ialah Tubercularia dengan sporodokium serupa payung kecil. Volutella dengan hifa-hifa kaku (seta) ditengah-tengah sporokodiumsebagai penyebab busuk kering pada apel.
C.4 ORDO-KHUSUS MYCELIA STERILIA
            Dalam ordo-khusus ini yang terkenal ialah Rhizoctonia solani, yaitu Pellicularia filamentosa yakni suatu Basidiomycota. Sclerotium banyak menghasilkan sklerotium kecil berwarna hitam yang menempel pada miselium putih seperti kapas. Sclerotium merupakan parasit pada bawang putih,bawang merah dan sebagainya.
D.   Reproduksi: 
Reproduksi SEKSUAL Belum diketahui . Reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota.
E.    Siklus hidup: 
Siklus hidup Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor . Kemungkinan jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur yang tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes akan tetapi tidak dapat diketahui hubungannya.
F.    Habitat: 
deuteromycota dapat hidup dilingkungan asam, misalnya pada buah yang asam. Jamur deuteromycota juga dapat hidup pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak dapat hidup di Habitat Jamur deuteromycota hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada didarat (terestrial) dan ditempat-tempat yang lemba  b dan h idupnya saprofit. Meskipun demikian banyak pula jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme dilaut atau air tawar. Jamur habitat yang ekstrim, misalnya gurun, gunung salju, dan kutub. Jenis jamur lainnya dapat hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun simbiosis.


G.   Peran Deuteromycota: 
Peran Deuteromycota juga ada yang bermanfaat, yaitu Aspergillus . Aspergillus ada yang telah memasukkannya kedalam Ascomycota , akan tetapi ada pula yang memasukkannya kedalam Deuteromycota . Aspergillus bersifat saprofit dan terdapat dimana-mana, baik di negara tropis maupun subtropis. Aspergillus itu hidup pada makanan, sampah, kayu, dan pakaian. Hifa Aspergillus bercabang-cabang. Pada hifa Aspergillus tertentu muncul konidior (pembawa konidia) yang memiliki konidiaspora yang tumbuh radial pada konidiofor. Dan tidak hanya Aspergillus tapi banyak sekali jamur yang tidak sempurna (fungi imperfect) dan yang merusak / meyerang penyakit ini pada manusia , hewan dan tanaman budidaya .
1.     Jamur yang menguntungkan: 
ü  Jamur menguntungkan dalam bidang pangan :
a.       Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b.      Rhizopus oryzae , R. Olygosporus, dan R. Stolonifer, berguna dalam pembuatan tempe  
c.       Neurospora sitophila dan N. intermedia berpern dalam pembuatan oncom merah
d.      Pleurotus sp . (jamur tiram) sebagai bahan pangan
e.       Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ovale berguna dalam pembuatan tape, alkhohol dan roti .
f.       Saccharomyces sake berguna dalam pembuatan sake
g.      Aspergillus oryzae berguna untuk melunakkan adonan roti
h.      Aspergillus wentii berguna dalam pembuatan kecap , tauco, dan asam oksalat
i.        Aspergillus niger untuk fermentasi asam sitrat
j.         Penicellium camemberti untuk pembuatan keju
k.      Penicellium roqueforti untuk pembuatan keju

ü  Jamur menguntungkan dalam bidang kedokteran
a.       Jamur Kuping Hitam kering / Auricularia polytricha . jamur kuping berkhasiat membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Mengurangi penyumbatan pada pembuluh darah , dan bagus sebagai anti oksidant penangkal Radikal bebas , pencegah timbulnya kanker a. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik
b.      Penicillium chrysogenum berguna sebagai penghasil antibiotik
ü  Jamur menguntungkan Bidang lingkungan : 
Bidang lingkungan Jamur dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah, sebagai organisme pengurai. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer. Jamur yang mampu merombak polimer plastiknya yaitu jamur Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp. Sedangkan jamur yang mampu merombak dan menggunakan sumber C dari plasticizers (senyawa lain penyusun plastik) yaitu jamur Aspergillus niger, A. Versicolor, Cladosporium sp., Fusarium sp., Penicillium sp., Trichoderma sp., Verticillium sp., dan khamir Zygosaccharomyces drosophilae , serta Saccharomyces cerevisiae. Hilangnya plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya rentang meningkat dan daya ulur berkurang Jamur yang termasuk entomophagus dapat digunakan untuk mengendalikan hama, contoh Metarhizium anisopliae dapat digunakan untuk mengendalikan kumbang Rhinoceros dan belalang cokelat. Beauveria bassiana untuk mengendalikan kumbang kentang Nomurea rilevi untuk mengendalikan lepidoptera. Paecylomyces lilacinus dan Gliocladium roseum dapat digunakan untuk mengendalikan nematoda.

2.     Jamur merugikan: 
Jamur merugikan Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian Phytophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang. Phytophthora nicotianae penyakit pada tembakau. Phytophthora faberi penyakit pada karet. Phytium sp. sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai. Plasmopora viticola penyebab penyakit embun tepung pada tanaman Jamur Cercospora nicotinae menginfeksi tanaman melalui mulut daun tembakau (stomata). Untuk dapat berkecambah konidia membutuhkan air. Konidia dapat disebarkan melalui angin ataupun percikan air. Sporulasi jamur pada permukaan daun terjadi pada suhu 18 – 27°C. Pada Hewan a. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air. b. Aspergillus fumigatus , menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis).
Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian
Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian Alternaria , penyebab busuk pada tanaman budidaya , tomat dan kentang . Fusarium , menyerang tanaman kubis , tomat , padi pisang dll . Helminthosporium oryzae , merusak kecambah dan menyerang buah-buahan sehingga menimbulkan noda-noda pada daun inang dan buah yang terserang berwarna hitam .
Jamur merugikan pada manusia
Jamur merugikan Pada Manusia Aspergillus nidulans & Aspergillus niger menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis). Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia. Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis). Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus , penghasil racun oflaktoksin , Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia. Aspergillus Flavus Ada pula Aspergillus parasit yang menimbulkan penyakit Aspergillosis yang menyerang paru-paru terhadap manusia . Aspergillus Rumigatus adalah penyebab infeksi saluran pernapasan manusia . Tinea versicolor, yaitu penyebab penyakit panu pada kulit. Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada kurap , rambut dan kuku. Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet . Epidermophyton , Mikrosporium , & Trighophyton , ketiga jamur ini penyebab penyakit kurap .

2 komentar: